Indonesia telah
memiliki pemain masa depan yang harus diperhatikan agar bisa terus
dijaga sehingga bisa mewujudkan mimpi Indonesia di level
Internasional. Berikut 5 pemain masa depan Indonesia yang kini berlaga
di kompetisi luar negeri :
1. Syamsir Alam (Penarol/Uruguay)
Striker Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Indonesia yang berlaga
di kompetisi Uruguay U-17 dan U-19 ini menjadi talenta pertama yang
menarik perhatian klub Penarol untuk meminangnya. Kini pemain
kelahiran Balingka, IV Koto, Agam, Sumatera Barat, 6 Juli 1992 menjadi
skuad inti Penarol U-19. Grafik positif yang diperlihatkannya bersama
Penarol meninggalkan sebuah harapan besar akan datangnya pengganti,
Kurniawan Dwi Julianto dan Bambang Pamungkas di tim Merah-Putih.
2. M. Zainal Haq (Penarol/Uruguay)
Sama seperti Syamsir, M. Zainal Haq menyanggupi bergabung bersama
Penarol yang terang-terangan membutuhkan jasanya di lapangan. Pemaon
kelahiran, Sidoarjo, 5 April 1992 ini piawai bermain di sektor
pertahanan. Namun kelebihan lainnya bisa beroperasi di pisisi
gelandang. Termasuk pemain serbabisa inilah yang membuat Penarol
tertarik membawa Zainal bergabung. Zainal juga memperlihatkan
konsistensinya bersama timnas Indonesia sejak bergabung di Timnas U-16,
Timnas U-17, Timnas U-19 dan telah menyumbang 5 gol untuk tim
Merah-putih.
3. Yericho Christiantoko (CS Vise/Belgia)
Bergabung bersama tim SAD Indonesia berguru di Uruguay membuatnya
semakin matang. Tipikal permainan jebolan akademi Arema Malang ini
dianggap seperti pendahulunya, Aji Santoso. Dengan usianya yang masih
muda, kelahiran Malang 14 Januari 1992 ini memperlihatkan
kematangannya sepulangnya dari Uruguay. Dengan pengalamannya itu,
Yericho diminati klub Belgia, Cercle Sportif Vise untuk bergala di
Divisi II. Peran keluarga Bakrie sebagai pemilik saham terbesar klub
tersebut sangat besar dalam mendatangkan Yericho.
4. Alfin Ismail Tuasalamony (CS Vise/Belgia)
Generasi baru pesepakbola asal Maluku yang memperlihatkan
eksistensinya bersama timnas Indonesia. Membela Timnas U-16, U-17,
U-19 (SAD) membuat Alfian dipercaya akan menjadi salah satu tulang
punggung timnas Indonesia. Untuk semakin mematangkan potensi yang
dimilikinya pemain kelahiran Maluku, 13 November 1992, diboyong CS
Vise untuk merumput di Liga Belgia dengan durasi 1 musim kompetisi.
Teknik dribling yang dimiliki Alfian sangat menonjol dibandingkan
pemain lainnya.
5. Yandi Sofyan Munawar (CS Vise/Belgia)
Koleksi 20 gol bersama SAD Indonesia saat berlaga di Kompetisi
U-19 Uruguay menjadi referensi penting bagi CS Vise untuk menggunakan
jasanya. Selain itu pemain kelahiran, Garut 25 Mei 1992 ini memiliki skill
mumpuni untuk menjadi seorang penyerang. Adik kandung dari mantan
striker timnas Zaenal Arif ini diprediksi bisa meneruskan kejayaan sang
kakak saat bersama timnas Indonesia. Akurasi tendangan dan bisa
menempati penyerang sayap menjadi kelebihan yang bisa dimanfaatkan CS
Vise
0 komentar:
Posting Komentar